BAHAYA MENJADI TEKNISI PEST CONTROL
Bahaya Menjadi Teknisi Pest Control
Teknisi pest control memiliki risiko tertentu karena bekerja dengan bahan kimia, hewan pengerat, serangga, dan lingkungan berisiko. Bahaya yang umum meliputi:
1. Paparan Bahan Kimia (Pestisida)
-
Iritasi kulit, mata, pernapasan.
-
Keracunan akut jika terhirup/tertelen.
-
Paparan jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan hati, saraf, atau hormon.
2. Gigitan atau Sengatan
-
Gigitan tikus, kecoa, kutu, atau serangga lainnya.
-
Bisa menularkan penyakit seperti leptospirosis atau alergi akibat sengatan tawon/semut api.
3. Risiko Jatuh & Cedera Fisik
-
Bekerja di tempat tinggi (loteng, plafon).
-
Area gelap dan sempit.
-
Risiko tersandung atau jatuh dari tangga.
4. Masuk ke Area Berbahaya
-
Gudang penyimpanan bahan kimia.
-
Tempat lembap yang berjamur.
-
Saluran pembuangan dengan risiko gas beracun.
5. Keluhan dari Klien / Resiko Kerugian
-
Komplain jika hasil pengerjaan tidak memuaskan.
-
Kerusakan pada barang/ruangan akibat kesalahan aplikasi.
-
Konsumsi waktu yang tinggi tanpa efisiensi.
Cara Mencegah Bahaya & Kerugian bagi Teknisi Pest Control
A. Pencegahan Bahaya Kesehatan & Keselamatan Kerja
1. Gunakan APD Lengkap (Wajib)
-
Masker respirator (N95 atau cartridge untuk pestisida).
-
Sarung tangan chemical-resistant.
-
Safety goggles.
-
Sepatu safety.
-
Coverall atau baju pelindung.
2. Pelatihan Penggunaan Pestisida
-
Memahami MSDS (Material Safety Data Sheet).
-
Dosis, cara aplikasi, waktu kontak, dan ventilasi.
-
Teknik mixing yang aman.
-
Penanganan tumpahan pestisida.
3. Manajemen Lingkungan Kerja
-
Periksa lokasi sebelum bekerja.
-
Identifikasi risiko (hewan liar, area rapuh, kabel listrik).
-
Gunakan sistem kerja berteman (buddy system) untuk pekerjaan berisiko tinggi.
4. Hindari Kontaminasi
-
Cuci tangan setelah aplikasi.
-
Jangan makan/minum saat bekerja.
-
Pisahkan baju kerja dan baju harian.
B. Pencegahan Kerugian Finansial & Profesional
1. Kerjakan SOP dengan Konsisten
-
Ikuti prosedur standar untuk mixing, aplikasi, dan monitoring.
-
Buat checklist sebelum dan sesudah pekerjaan.
2. Edukasi Klien
-
Jelaskan proses, lama efek, dan apa yang harus dilakukan klien setelah treatment.
-
Berikan garansi sesuai SOP (bukan janji berlebihan).
3. Dokumentasi Kerja
-
Foto kondisi awal dan akhir.
-
Catat jenis hama, bahan kimia, dosis, dan lokasi aplikasi.
-
Sangat berguna jika ada keluhan.
4. Gunakan Pestisida Legal & Berkualitas
-
Mengurangi risiko gagal treatment.
-
Mencegah kerusakan properti atau risiko hukum.
5. Perawatan Alat Rutin
-
Sprayer bocor dapat merugikan dan membahayakan teknisi.
-
Kalibrasi alat secara berkala.
6. Asuransi & Pelatihan Berkala
-
Asuransi tenaga kerja membantu perlindungan kecelakaan.
-
Pelatihan rutin membuat teknisi lebih profesional dan mengurangi risiko kesalahan.
Menjadi teknisi pest control memang memiliki risiko kesehatan, keselamatan, dan kerugian finansial, tetapi semua dapat diminimalkan melalui :
-
Penggunaan APD lengkap
-
Pelatihan pestisida & keselamatan
-
SOP kerja yang konsisten
-
Dokumentasi dan komunikasi yang baik
-
Pemilihan bahan & alat yang tepat


Posting Komentar untuk "BAHAYA MENJADI TEKNISI PEST CONTROL"